Selasa, 12 Februari 2013

Malaikat Di Angkot



karena tidak punya motor (tidak bisa naik motor) dalam aktivitas sehari-hari saya melakukan perjalanan jauh dengan "kaki" saja. selain sunnah nabi ia juga lebih ekonomis sambil menghapus stress dengan melihat orang orang lalu lalang atau pejaja makanan dan sebagainya.
jika anda komplain tentang jalan kaki itu sunnah nabi. ya sudahlah saya tidak punya bukti tapi saya percaya nabi tidak pernah naik motor atau kendaraan musrik lainnya. (makanya jangan suka protes)
kali ini saya harus mengunjungi klien di daerah sigura-gura, awalnya saya sempat khawatir apakah alamat ini ada.? dan jika benar ada, orang macam apa yang menamakan perumahannya dengan SIGURA-GURA maksudku kan banyak nama lain, misalnya bumi harapan atau bumi permai, arema bersahaja, apa sajalah yang penting bukan monster kombinasi batagor dan ketoprak begini.

tapi google membuktikan bahwa kawasan ini ada yaa, akhirnya naik GML dan meluncurlah Taxy Rakyat yang memiliki mesin turbo 2000cc (dari bunyinya) namun supir tetap tawadhu dengan melaju kendaraannya pada 20-30km per jam.

Di taxy ini saya banyak merenungkan banyak hal, termasuk bagaimana membuatnya lebih tepat waktu, maksudnya masa' saya naik taxy ini masih nunggu 1-2 jam lalu berangkat kan bisa merugikan saya dan klien saya yang sudah menunggu lama.

oke saya akui, taksi ini disebut ANGKOT. puas ??

masih melaju lambat, saya melanjutkan renungan saya dengan fokus untuk menarik klien agar mau bekerja sama sambil mengingat ngingat barang yang saya bawa tadi. lalu semuanya terhenti ketika mengingat bayar apa saya turun nanti.

Foto Si Ibu sedang bercanda dengan anak-anaknya.
cek percek dompet saya isinya 100rb. dan tidak ada satupun penumpang yang punya recehan untuk tukar uang saya jadi pecahan yang lebih kecil buat bayar supir angkot. aduh mati sampai ada ibu2 yang naik angkot bersama ke empat anaknya. lalu saya beranikan diri untuk bertanya dan beliau tidak punya. serasa dunia runtuh. lalu sekilas membayangkan headline koran besok, "Mahasiswa SULSEL, di perkosa supir angkot"
belum selesai lamunan, ibu itu sudah menawari,
"nanti aku bayarin dek"
 "lho??. makasih bu" sambil malu-malu
ahh, uang itu harganya 2500. tapi nilai yang terasa lebih. masih ada juga yang begini padahal saya sendiri seumur hidup belum pernah bayarkan angkot orang yang saya tidak kenal.. semoga lain kali sayalah Ibu itu menolong seseorang, mungkin seorang mahasiswa kere lainnyya.. hehehh

well, akhirnya sampai di sigura-gura, ketemu klien sama adinda. sekarang lagi menggarap website swayanaka, doakan sukses. hehehh


Share:

0 Comments:

Posting Komentar